Pages

Search Here

Lanang, di Mata Master Antropologi

oleh: Sahlul Fuad
Magister Antropologi Universitas Indonesia

Yonathan bercerita dengan ungkapan yang, menurut saya, sangat indah. Sosok drh. Lanang yang menjadi tokoh utama dalam kisah ini ditampilkan sebagai manusia yang kompleks. Pada saat tertentu, Lanang, adalah sosok yang penuh kasih sayang, tanggung jawab, dan kokoh, namun di saat yang lain, Lanang adalah sosok yang kurang peduli alias egois, tidak bertanggung jawab, dan rapuh. Aku suka sekali dengan pengungkapan yang seperti ini. Dengan demikian, Lanang menjadi sosok manusia yang memang mempunyai kelemahan dan kelebihan. Tidak seperti para tokoh dalam kisah-kisah lain yang menjadikan tokoh utama menjadi sosok yang benar-benar tanpa cela kelemahan.

Novel ini benar-benar memberikan warna bahasa sastrawi yang kental. Hal inilah yang membedakan dengan novel-novel yang beredar selama ini. Novel yang tidak semata-mata untuk bercerita.

Melalui cara pandang sebagai dokter hewan, Lanang benar-benar memanfaatkan keilmuan dan pengetahuannya sebagai dokter hewan untuk bertutur dalam novel ini. Pantas saja kalau Prof. Drh. Charles Ranggatabbu, MSc, PhD, merekomendasi, "Novel yang patut menjadi bacaan "wajib" bagi kalangan kedokteran hewan dan peternakan serta peminat seni sastra pada umumnya." Saya kira, ungkapan ini tidak berlebihan. Karena memang begitulah yang saya baca.

No comments: