Pages

Search Here

Myrza Rahmanita: ORCHESTRA KATA/ PERISTIWA


Tulisan ini laik disebut ORCHESTRA KATA/ PERISTIWA. Kalimat2 dan kejadian-kejadian, tak selalu mengalir secara kronologis, melainkan bisa melompat maju mundur dan tetap tersusun secara cerdas. INI membuatnya menjadi menarik dan BERBEDA dari karya-karya lain.... Banyak disampaikan metafor-metafor, juga istilah-istilah dalam dunia kedokteran hewan yang mungkin tak selalu tertangkap gamblang  oleh pikiran pembaca, namun tetap terpahami. Mewarnai keterpaduannya sendiri.
Membaca Lanang seperti menikmati Lukisan Abstrak atau Mozart.... Terkadang tenang, meninggi, berdentam-dentam, terkadang tidak mudah dipahami, namun tetap dan sangat-sangat dapat ternikmati. Tulisan ini, warna dan intensitas ceritanya, menggoda untuk terus dibaca hingga akhir cerita. Karakter tokohnya bisa melompat-lompat antara tokoh satu dengan lainnya. Mengaburkan kesempatan untuk memberikan penilaian hitam-putihbagi para tokoh sentral.
Novel ini menempatkan pembaca menjadi serupa SPONS: Dengan terus diisi menjadi penuh dan berat.namun tidak akan meluap. Untuk disebut SANGAT Sempurna, hanya dua hal: Ending yang dipertahankan intensitasnya sampai titik terakhir. Dan mengurangi beberapa repetisi yang membuat pembaca berkata-kata dalam hati: "apa ini kesalahan ketik/layoutpenulisan?
Penulisnya tervisualisasikan bagai seorang COMPOSER. Sebagai seorang CHEMIST. Menata kerumitan dan detail di bagian per bagian. Kemudian meng'compose'nya menjadi gelombang Kata-Kata. Terkadang mengayun terkadang menghempas terkadang menggairahkan. Penulis pun ahli meramu lompatan sifat dan karakter tokoh-tokoh dalam ceritanya. Sehingga masing-masing tokoh kerap seolah sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari kita (neighbourhood profiles).
Namun uniknya, setiap tokoh terkadang bisa begitu asing dibanding pemeranannya terdahulu, seolah merupakan perpaduan sejumlah wajah, sejumlah pribadi. Namun ahli kimia kata ini mampu menggambarkannya secara cukup 'menyatu; sehingga keunikan-keunikan yang tak biasa ini justru menjadi penguat. Seperti rasa pare dalam hidangan siomay. Rasa pahitnya justru menguatkan tema dan melengkapi kenikmatan.


Myrza Rahmanita
STIP Trisakti Jakarta

No comments: