Pages

Search Here

Pakcik Ahmad: LANANG : ESTETIKA DI LUAR TEKS

Apakah teks mampu sepenuhnya merepresentasikan jiwa penulisnya ? Beranjak dari pertanyaan tersebut kita dapat mengangkat sebuah hipotesa dasar dalam membuktikan pentingnya sebuah bacaan bagi pembacanya.

Sering sekali bacaan menjadi bulan-bulanan kedua belah pihak yang kerap berseberangan, penulis dan pembacanya. Penulis kerap kurang menyadari bahwa teks adalah alat yang memiliki keterbatasan pengucapan bila berkaitan dengan bahasa yang dipakai. Teks dapat dipastikan tidak memiliki ruang yang cukup untuk mewakili ucap-jiwa/perasaan manusia. Alhasil teks menjadi begitu berat memikul beban yang dilemparkan ke punggungnya oleh sang penulis.

Sementara pembaca bukan tidak jarang bertindak begitu gegabah dengan mencabik-cabik buntelan teks yang merupakan hasil kerja maksimal sang penulis. Kumpulan teks yang menjadi bacaannya tersebut dia tumpulkan. Tindakan ini membuat bacaan tersebut hanyalah konversi alat ucap menjadi tulisan saja, namun makna pesan sesungguhnya yang tidak mengambang di permukaan tenggelam dalam kepongahan berteori. Pembaca seperti ini meletakkan estetika sebagai saudara kembar teks. Padahal estetika tersebut menutup bayangan makna/pesan yang sebenarnya ingin disampaikan.

Keadaan tersebut dialami novel Lanang. Novel karya Drh Yonathan Rahardjo yang menjadi pemenang harapan 2 pada kompetisi penulisan Novel 2006 DKJ. Keberanian sang penulis untuk membuat makna/pesan adalah estetika yang berada di luar teks menjadikan novel debutannya ini membentur cara pandang awam. Sang penulis, menurut saya pasti memiliki mental baja, seakan berlari ke tengah kerumunan mereka yang berkumpul untuk menentang kenaikan BBM namun dengan teriakan "Woi ! Kenaikan harga BBM itu untuk kebaikan kita lho! Apakah kalian tidak melihatnya ?".

Entahlah, saya bukanlah seorang sastrawan pula filosof apalagi ahli linguistik yang dianggap memiliki kelayakan untuk mengupas novel unik dan menarik ini.

Mari kita diskusikan bersama. Untuk kemajuan dunia kesusastraan Indonesia, tentunya.

salam Daun Sirih
pakcik Ahmad
(bukan makhluk transgenik lho..percaya deh !)

No comments: