Pages

Search Here

Jurnal Nasional: Kelas Bengkel Novel DKJ 2010 Terancam Tiada

http://www.jurnas.com/Sosial_Budaya/Budaya.1/7003.kelas_bengkel_novel_dkj_2010_terancam_tiada.html

Kelas Bengkel Novel DKJ 2010 Terancam Tiada
Jakarta
|
08:00 Minggu 22 Agustus 2010
9
Jurnas.com | KETIKA empat tahun silam, diumumkan karya sastra pemenang Sayembara Novel DKJ tahun 2006, Hubbu karya Mashuri, semua menyambut dengan gegap gempita. Pasalnya, topik yang digulirkan, mengenai krisis identitas di tengah tiga budaya, Islam, Jawa, dan modern, ibarat angin semilir diantara serangan novel-novel remaja dengan tema romantisisme berlebihan.

Namun, beberapa sastrawan justru gundah dan resah, dua diantaranya adalah Yusi Avianto Pareanom dan A.S Laksana, yang langganan mengisi ruPertaminaubrik cerpen di beberapa media koran nasional. Oleh mereka, novel itu diserang habis-habisan, bertentangan dengan komentar para penulis blurb yang memuji total novel ini. Apa penyebab serangan itu? Rupanya, ketidaklogisan jalan cerita serta permasalahan sunting menyunting yang luar biasa buruk untuk pemenang sekelas Sayembara Novel DKJ.

Tak hanya tahun 2006, dua tahun kemudian, pemenang berikutnya, kali ini karya Yonathan Rahardjo berjudul Lanang menjadi serangan. Alasannya, lagi-lagi serupa. Kelemahan logika, alur, serta penyuntingan. Akibat peristiwa itu, Komite Sastra DKJ mengadakan program beasiswa Bengkel Novel DKJ untuk menghindari terjadinya kesalahan serupa bagi para calon peserta lomba Sayembara Novel mulai tahun 2008 lalu. Namun, tahun ini, program itu rencananya tak akan diadakan.

“Kami ingin sekali mengadakan program itu. Namun, dana yang bergulir untuk kali ini hanya mampu merealisasikan dua program dari lima program rutin Komite Sastra,” Zen Hae, selaku anggota Komite Sastra periode 2009-2012 di Restoran Malacca, Sabtu (14/08) pada acara kelas Jurnalisme Sastrawi yang dipandu oleh Dr. Janet Steele. Cukup ironis melihat antusiasme para peserta Bengkel, yang umumnya masih berusia muda. “Program ini meningkatkan kemampuan tulis menulis terutama mengedit saya. Selain itu, materinya juga esensial untuk minimal menulis dengan benar,” jelas Miftah (25), salah satu peserta yang berhasil mendapatkan beasiswa Bengkel Novel DKJ 2009 via telepon kepada Jurnas. n Utami

Penulis: Timur Arief Riyadi
Back

No comments: