oleh:
Rienz Bintang
http://rienzbintang.multiply.com/journal/item/15/REBOAN
(...) Acara pembukaan Reboan-Pasar Malam yg sedianya akan diisi oleh Eiffel Band (terlambat datang coz ada salah satu keluarga personil band yg meninggal ) akhirnya acara diskusi “ Novel Lanang “ karya Yonathan Raharjo dimajukan dgn Febby Indriani sbg moderator serta Bpk. Mustafa Ismail dan drh. Suli Teruli Sitepu sbg pembahas. Pembahasan Novel Lanang cukup menarik meski penulisnya sendiri hanya bertindak sbg pengamat saja. Sebelumnya Novel ini sempat dibedah waktu launching di TIM tp aku tidak mengikuti acara tersebut hingga selesai karena jam kantor tidak memberikan ruang yg cukup tuk hobbyku. Aku sendiri belum membaca novel itu coz ada beberapa novel waiting list yg hrs disimak. Tapi dari diskusi itu ada beberapa point yg patut tuk dijadikan referensi dalam menikmati Lanang. Menurut para pembahas ide cerita novel itu sebenarnya sangat menarik tetapi gaya bahasa yg disajikan membuat Lanang seperti kehilangan rohnya coz banyak kata2 kiasan yg terlalu ( lebai ) yg kadang kurang cocok dgn tokohnya atau plot ceritanya. Selain itu (katanya) ada beberapa bagian jalan cerita yg hanya berfungsi sebagai tempelan saja. Diskusi Lanang td malam tidak seheboh waktu di TIM yg jg dihadiri oleh beberapa aktivis feminis yg seakan berusaha mendongkel egonya laki2 pada karya Yonathan yg (katanya) jg feminis itu. Diluar konteks feminis atau tidaknya pribadi Yonathan ttp kehadiran Lanang memberikan kontribusi besar dalam dunia baca, tulis-menulis dan olah kata di Indonesia.
Semakin malam penikmat sastra yg hadir semakin banyak. Jumlah kursi yg tersedia ternyata tidak bisa menampung kehadiran para penikmat sastra. Sastra telah menggilas batas usia sehingga siapapun tanpa embel2 apapun bias menikmatinya. Hal itu bias dilihat dari orang2 yg hadir di acara Reboan-Pasar Malam. Jadi semalam di WapPres semua bersastra….hahahahaha….
Selepas diskusi Lanang kmd para penikmat sastra dihibur dgn (...)
pembacanovellanang wrote on Jun 19
mengomentari tulisan Rienzbintang tentang Novel Lanang
oleh:
Ai Tuti Alawiyah
FKIP
Universitas Ibn Khaldun
replyrienzbintang wrote on Jun 19
Thks bgt ya dah mo sharing...
Jadi smangt mo nikmatin LANANG...
Cm da yg hrs dluruskan coz penilaian Lanang di atas bukan penilaian pribadi tp aq hanya menyampaikan apa yg
Rienz Bintang
http://rienzbintang.multiply.com/journal/item/15/REBOAN
(...) Acara pembukaan Reboan-Pasar Malam yg sedianya akan diisi oleh Eiffel Band (terlambat datang coz ada salah satu keluarga personil band yg meninggal ) akhirnya acara diskusi “ Novel Lanang “ karya Yonathan Raharjo dimajukan dgn Febby Indriani sbg moderator serta Bpk. Mustafa Ismail dan drh. Suli Teruli Sitepu sbg pembahas. Pembahasan Novel Lanang cukup menarik meski penulisnya sendiri hanya bertindak sbg pengamat saja. Sebelumnya Novel ini sempat dibedah waktu launching di TIM tp aku tidak mengikuti acara tersebut hingga selesai karena jam kantor tidak memberikan ruang yg cukup tuk hobbyku. Aku sendiri belum membaca novel itu coz ada beberapa novel waiting list yg hrs disimak. Tapi dari diskusi itu ada beberapa point yg patut tuk dijadikan referensi dalam menikmati Lanang. Menurut para pembahas ide cerita novel itu sebenarnya sangat menarik tetapi gaya bahasa yg disajikan membuat Lanang seperti kehilangan rohnya coz banyak kata2 kiasan yg terlalu ( lebai ) yg kadang kurang cocok dgn tokohnya atau plot ceritanya. Selain itu (katanya) ada beberapa bagian jalan cerita yg hanya berfungsi sebagai tempelan saja. Diskusi Lanang td malam tidak seheboh waktu di TIM yg jg dihadiri oleh beberapa aktivis feminis yg seakan berusaha mendongkel egonya laki2 pada karya Yonathan yg (katanya) jg feminis itu. Diluar konteks feminis atau tidaknya pribadi Yonathan ttp kehadiran Lanang memberikan kontribusi besar dalam dunia baca, tulis-menulis dan olah kata di Indonesia.
Semakin malam penikmat sastra yg hadir semakin banyak. Jumlah kursi yg tersedia ternyata tidak bisa menampung kehadiran para penikmat sastra. Sastra telah menggilas batas usia sehingga siapapun tanpa embel2 apapun bias menikmatinya. Hal itu bias dilihat dari orang2 yg hadir di acara Reboan-Pasar Malam. Jadi semalam di WapPres semua bersastra….hahahahaha….
Selepas diskusi Lanang kmd para penikmat sastra dihibur dgn (...)
pembacanovellanang wrote on Jun 19
mengomentari tulisan Rienzbintang tentang Novel Lanang
oleh:
Ai Tuti Alawiyah
FKIP
Universitas Ibn Khaldun
replyrienzbintang wrote on Jun 19
Thks bgt ya dah mo sharing...
Jadi smangt mo nikmatin LANANG...
Cm da yg hrs dluruskan coz penilaian Lanang di atas bukan penilaian pribadi tp aq hanya menyampaikan apa yg
No comments:
Post a Comment